Rintihan Sajak Membisu
Sajak-sajak yang konon terucap indah
Kini berevolusi menjadi pijakan-pijakan terendah
Kau apakan daku yang lemah
Hingga tak berdaya membekaskan deraian luka
Tinggal sayatan-sayatan hati
Mencabik seluruh perasaan yang menggembur
Tertelan, semua sudah menimbun harapan
Bunga pun ikut merintih dengan layunya
Angin pun berduka lewat badai ganasnya
Dan awan menangis lewat rintikan hujan
Tak ada kata lagi yang berbisik mempesona
Tak ada cerita indah dikala fajar menyingsing
Tak ada raja siang yang menyinari alam raya lagi
Aku hanya merintih dalam bisu
Aku hanya meraung dalam tenggelamnya asa
Pupus, pupus, tersambar luka
Senja yang tak lagi istimewa
Langit yang tak lagi gagah membiru
Hingga benar-benar lenyap
Aku bisa apa?
Kini berevolusi menjadi pijakan-pijakan terendah
Kau apakan daku yang lemah
Hingga tak berdaya membekaskan deraian luka
Tinggal sayatan-sayatan hati
Mencabik seluruh perasaan yang menggembur
Tertelan, semua sudah menimbun harapan
Bunga pun ikut merintih dengan layunya
Angin pun berduka lewat badai ganasnya
Dan awan menangis lewat rintikan hujan
Tak ada kata lagi yang berbisik mempesona
Tak ada cerita indah dikala fajar menyingsing
Tak ada raja siang yang menyinari alam raya lagi

Aku hanya meraung dalam tenggelamnya asa
Pupus, pupus, tersambar luka
Senja yang tak lagi istimewa
Langit yang tak lagi gagah membiru
Hingga benar-benar lenyap
Aku bisa apa?
Rintihan Sajak Membisu
Reviewed by Pondokbaca.com
on
05:11
Rating:

Tidak ada komentar: