Tikungan Tempuh Asa

Terseret, tergopoh, terhina
Putra maskulin bersimbar dada, tersimbat
Putri nan elok rupawan, tersimbat
Sirna dari singgasana negeri nan mewah
Pikun nalar cita
Bersuka ria di balik derita
Singgah sajakah?

Semaput walau tak nanar
Jalan bukan arah cita
Riang, tipu daya nyatanya
Beribu kaki melangkah
Sekadar sia-sia
Bagaimana untuk cita hatimu semula?

Asa tak dituju
Karena kesumat tak berujung
Cita untuk cita-cita tak mendukung
Bergaya, tak jua termenung
Bahagia, makanan, dan busana jadi nomor satu
Asa dahulu tak pernah hirau

Indonesia negeri tercinta
Berani dan suci lambang bendera
Rakyat bersuka ria
Amalkan nilai Pancasila

Generasi yang getas
Janji banyak diucap
Dusta jadi modal
Khianati merah putih bangsa

Kembalilah merah putih Indonesia
Kala gaya hidup menjadi tantangan
Kala bertambahnya jenis makanan
Kala pemaksaan busana
Itulah alat jajahan

Terlena sudah biasa
Tak paham cita-cita
Hati giris buanglah sudah
Kembali wujudkan cita-cita
Melalui kekayaan bangsa
Indonesia merdeka!